Masa Depan Aaron Ramsey Di Arsenal Tidak Menentu

Turnamen besar seringkali menjadi momen yang mengubah perjalan karir seorang pemain sepakbola. Pemain yang sukses bersama tim nasional di turnamen internasional seringkali menjadi incaran klub – klub besar. Namun kondisi tersebut sepertinya tidak dialami oleh seorang Aaron Ramsey yang tampil mengesankan bersama tim nasional Wales. Ketika performa para penyerang di EURO 2016 terlihat kurang mengesankan; performa pada playmaker menjadi daya tarik tersendiri. Peran Luka Modric di tim nasional Kroasia, Toni Kroos dan Mesut Ozil di tim nasional Jerman serta Andres Iniesta dan Cesc Fabregas bersama Spanyol dapat dikatakan setara dengan peran seorang Aaron Ramsey bagi tim nasional Wales yang sukses menjadi pemuncak klasemen akhir Grup B.

Masa Depan Aaron Ramsey Di Arsenal Tidak Menentu

Sukses Wales mengalahkan Rusia 3 – 0 salah satunya berkat kemampuan Aaron Ramsey mengkoordinir lini tengah, melakukan passing akurat dan menciptakan peluang bagi pemain lain untuk mencetak gol. Ramsey merupakan pemain pertama di EURO 2016 yang mencatatkan 2 assist; ia juga sukses mencetak 1 gol ke gawang Rusia pada pertandingan terakhir di babak penyisihan grup. Jika Gareth Bale yang telah mencetak 3 gol menjadi pemain yang bertugas mengkonversi peluang menjadi gol; maka peran Aaron Ramsey di tim nasional Wales adalah pemain yang menjaga ritme, mengatur distribusi bola dan menciptakan peluang bagi pemain lain untuk mencetak gol. Tidak salah jika Ramsey mengenakan seragam dengan nomor punggung 10 di tim nasional Wales; namun pemain yang musim depan akan mengenakan seragam bernomor punggung 8 di Arsenal tersebut sepertinya akan menjalani musim yang sulit di London Utara.

 

(Baca juga: Rekor Lionel Messi di Copa America)

 

Aaron Ramsey memang akan mewarisi seragam nomor 8 milik Mikel Arteta; namun tidak ada kepastian bagi dirinya untuk menjadi pemain utama di skuad Arsene Wenger pada musim depan. Kedatangan Granit Xhaka yang dibeli dari Borussia Monchengladbach dengan harga 30 juta Poundsterling menjadi salah satu alasannya. Xhaka mampu mendaur ulang penguasaan bola seperti Arteta dan mampu melakukan tekel seperti Flamini; kelebihan yang tidak dimiliki Ramsey sebagai sesama gelandang box to box. Pindah ke klub lain dapat menjadi pilihan Ramsey jika tetap ingin menjadi pemain utama di klub.